ERP adalah salah satu solusi busines yang sekarang ini dapat menjadikan proses busines lebih terintegrasi dan lebih efisien. Tetapi ERP bukan kunci utama untuk menciptakan keunggulan kompetitif ketika proses implementasi proyek tidak sesuai dengan proses busines perusahaan.Teknologi semakin maju sekarang untuk pendataan barang dan pendataan lainnya bisa menggunakan software,yaitu menggunakan software erp,jasa pembuatan software erp jakarta bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang membutuhkannya. Disisi lain, perusahaan juga tidak boleh beranggapan bahwa ketika implementasi ERP gagal, maka sistem peranti lunak-lah yang mempunyai kekurangan atau salah. Perusahaan harus melihat banyak sisi untuk mengevaluasi kesuksesan implementasi ERP. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP.
Faktor sukses kritis implementasi ERP dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok yaitu faktor manusia, teknologi dan organisasi. Ketiga faktor itu harus menjadi pegangan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kesuksesan implementasi. Teknologi semakin maju sekarang untuk pendataan barang dan pendataan lainnya bisa menggunakan software,yaitu menggunakan software erp,jasa pembuatan software erp bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang membutuhkannya.Penelitian menunjukkan bahwa dukungan managemen puncak, memegang peranan terpenting dalam faktor organisasi. Managemen proyek dan pelatihan serta dukungan dari para pengguna menempati urutan kedua sebagai faktor teknologi atas kesuksesan ERP. Sedangkan komposisi kerja tim sebagai faktor manusia, menempati urutan ketiga dari kesuksesan implementasi ERP.
Hal ini menunjukkan bahwa bukan peranti lunak yang menjadi faktor kunci kesuksesan melainkan ketiga faktor tersebut. Kegagalan yang terjadi dalam proses implementasi, dapat ditelusuri melalui tiga area kunci, yang pertama adalah seberapa baik proses sesuai dengan teknologi. Tia akan bekerja dengan baik jika sesuai dengan proses busines, karena peranti lunak saja adalah tidak cukup. Kedua adalah bagaimana sistem itu disusun, dan yang ketiga adalah tipa dari pelatihan yang diterima oleh karyawan. Jika pelatihan hanya fokus pada bagaimana menggunakan sistem yang baru tanpa memperhatikan bagaimana sistem itu bekerja dengan proses businesnya, tidak ada satupun bagian dari organisasi yang dapat membuat lompatan dan memperoleh nilai tambah dari proses busines yang baru untuk mencapai keunggulan kompetitif kecuali hanya sekadar pemborosan waktu dan biaya saja.
Komentar
Posting Komentar